Selasa, 22 November 2016

Makalah Ekonomi Kesehatan dan Pembangunan

Nama   : Vitha A.Lontaan
Nim     : 14111101078
Kelas   : Administrasi Kebijakan Kesehatan


EKONOMI KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN

1.                  PENDAHULUAN
Dalam ekonomi kesehatan dan pembangunan sangat penting untuk membahas masalah yang berkaitan antara pembangunan kesehatan dengan pembangunan ekonomi. Serta masalah pembiayaan pembangunan kesehatan dan penyusunan anggaran kesehatan juga persoalan pencatatan mata anggaran kesehatan. Peranan kesehatan terhadap kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam pembangunan perekonomian. Pengaruh kesehatan terhadap pembangunan ekonomi diawali dengan berbagai bentuk peranan perbaikan gizi dan program kesehatan terhadap peningkatan produktivitas. Dengan adanya peningkatan produktivitas ini pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peranan pembangunan ekonomi terhadap peningkatan derajad kesehatan memperoleh dua hasil. Yang pertama, dari bukti empiris terlihat bahwa pembangunan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap penurunan tingkat kematian bayi atau IMR. Yang kedua, penurunan IMR pada gilirannya akan membawa akibat adanya peningkatan jumlah penduduk yang belum tentu akan berdampak positif terhadap proses pembangunan ekonomi selanjutnya.
            Negara Indonesia luasnya hamper dua juta km2, yang terdiri dari 18.000 pulau. Terdapat lima pulau yang besar yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimat, Sulawesi dan Irian Jaya dengan secara keseluruhan kepadatan penduduk yang distribusinya tidak merata. Data kasus kesehatan pada dekade terakhir menyebutkan tentang naiknya angka harapan hidup dan angka kematian bayi (IMR) menurun walaupun berbeda-beda di antara daerah kota-kota dan propinsi. Secara keseluruhan pola penyakit tidak berubah walaupun masalah kesehatan sehubungan dengan masalah urbanisasi dan industriliasi dalam keadaan meningkat. Sejak tshun 1985 dengan menurunnya harga minyak yang merupakan komoditi ekspor ekonomi dan keuangan yang sulit. Mengingat penghasilan minyak dan pinjaman internasional serta grand telah diizinkan untuk disusun, termasuk sektor kesehatan, penurunan dalam penghasilan membuat sukarnya medukung infrastruktur dengan memuaskan.melalui proyek pembelanjaan sektor kesehatan, aka nada beberapa percobaan dengan membayar di muka (prepaid), dalam bentuk organisasi dana sosial kesehatan melalui dana sehat. Melalui asuransi kesehatan dengan menyediakan perawatan primer melalui fasilitas setempat penyedia lokal dan pusat kesehatan serta penyediaan perawatan sekunder oleh rumah sakit kabupaten.
            Dalam sistem kesehatan nasional difungsikan untuk membantu meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan khususnya pembangunan social. Tujuan pembangunan pembangunan nasional bidang kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
           



2.      PEMBAHASAN
A. Ekonomi Kesehatan dan Pembangunan
Produk Domestik Bruto (PDB atau GNP) merupakan ukuran umum yang dipakai untuk mengukur nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Pertumbuhan GNP dapat terjadi baik, karena nilai dari pada apa yang dihasilkan tersebut menungkat. Salah satu kesuluan dalam pengukuran memakai GNP karena penekanan diberikan hanya kepada aspek kualitas daripada barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan. Sementara program-program di bidang kesehatan dan pendidikan lebih berhubungan dengan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia. GNP merupakan ukuran keadaan ekonomi suatu negara, khusunya yang menyangkut kemajuan ekonominya. Oleh karena itu, semakin tinggi GNP suatu negara akan semakin terpenuhi kebutuhan dasar dalam negara tersebut. Sekitar 20% dari pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat disebabkan oleh perbaikan dalam tingkat pendidikan. Sementara itu kesehatan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui beberapa cara, misalnya perbaikan kesehatan seseorang akan menyebabkan  pertambahan dalam partisipasi tenaga kerja, perbaikan kesehatan dapat pula membawa perbaikan dalam tingkat pendidikan yang kemudian menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi, ataupun perbaikan kesehatan meyebabkan bertambahnya penduduk yang akan membawa tingkat partisipasi angkatan kerja. (Schultz 1960 dan Denison 1962)
Salah satu factor yang mempengaruhi produktifitas sumber daya manusia terletak pada keadaan kesehatannya sendiri. Rendahya tingkt gizi dan kalori bagi penduduk usia muda di peesaan akan menghasilkan pekerja-pekerja yang kurang produktif dengan tingkat mental yang agak terkebelakang. Pada kelanjutannya, hal ini akan menyebabkan produktifitas yang krang tinggi dan mengakibatkan tingkat output yang rendah.

a.          Sumbangan Sektor Kesehatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Timbulnya kekurangan gizi serta derajat kesehatan masyarakat erat hubungannya dengan gizi. Dan juga derajat kesehatan masyarakat erat hubungannya dengan kemiskinan, sehingga sangat dimungkinkan apabila derajad kesehatan diperbaiki, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi akan dinikmati. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebuah barang tentu disebabkan pula oleh semakin produktif sumber daya manusia, yang merupakan masuka bagi perkembangan perekonomian tersebut. Perbaikan dalam status gizi akan menurunkan tingkat kematian dan kesakitan, khusunya bagi penduduk usia kerja, sehingga dapat meningkatkan partisipasi bagi yang sedan gmelakukan kegiatan kerja.
Perbaikan dalam gizi dan kesehatan tenaga kerja akan meningkatkan efisiensi kerja melalui peningkatan kemampuan individualnya. Pengaruh dari program kesehatan serta gizi terhadap penduduk usia muda akan terlihat pada peningkatan GNP di masa depan, yang terjadi sebagai akibat perubahan-perubahan dalam pendidikan. Penurunan dalam morbiditas dan mortalitas akan meningkatkan kehadiran dan hasil (performance) di dalam lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan program-program gizi dan kesehatan juga akan mempengaruhi GNP melalui pertumbuhan gizi dan kesehatan juga akan mempengaruhi GNP melalui pertumbuhan ekonomi, yakni dengan bertambahnya tingkat partisipasi dalam dunia pendidikan. Namun akibat negative dari pertumbuhan penduduk yang cepat terhadap perkembangan GNP tersebut mendapat perhatian banyak peneliti. Pda umumnya mereka ingin melihat hubungan antara banyaknya kalori yang dikonsumsi, tingkatpendidikan, dan laju pertumbuhan ekonomi.
Rendahnya  tingkat nutrisi dan gizi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya di negara-negara berkembang. Pentingnya peningkatan kesehatan anak-anak yang diharapkan dapat meningkan pendidikan mereka. Hal ini sangat penting, karena pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam meningkatkan pendidikan mereka dalam peningkatan konsumsi kalori. Dengan pendidikan yang terarah dapat ditanamkan pentingnya hidup sehat sejak dini. Gaya hidup sehat ini yang kelanjutannya akan menentukan kemampuan mental serta fisik dalam menuntut pendidikan yang lebih tinggi. Jadi, untuk mendapatkan bibit unggul dala dunia pendidikan, tingkat kecukupn gizi dan kalori selama umur balita haruslah diperhatikan (CorreanCummins 1970).

b.            Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Pada Derajat Kesehatan
Peningkatan GNP akan membawa pengaruh pada penurunan tingkat kesakitan dan tingkat kematian serta perbaikan dalam status gizi, baik bagi masyarakat secara keseluruhan maupun individu tertentu. Menghubungkan laju pertumbuhan ekonimo semata-mata dengan pembangunan sektor kesehatan harus berhati-hati. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan. Mungkin bukan pertumbuhan yang terpenting, tetapi distribusi dari pendapatan atau kekayaan menurut golongan-golongan ekonomi di masyarakat, yang lebih relevan untuk melihat pengaruhnya terhadap pembangunan sektor kesehatan.
Perhitungan manfaat dan biaya ekonomis dari suatu program kesehatan dapat menjadi alat yang penting, khususnya bagi perencanaan pembangunan ekonomi di negara-negar Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Untuk negara-negara ini harga yang nyata dari program-program kesehatan seringkali termasuk juga tekanan akibat prtumbuhan penduduk dan tidak semata-mata pengeluaran untuk proyek-proyek kesehatan.
Sekarang ini pembangunan kesehatan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di beberapa bidang. Namun, perubahan-perubahan dalam derajat kesehatan menyebabkan hambatan dalam pembangunan ekonomi. Khususnya perkembangan di sektor kesehatan menyebabkan tingkat kematian menurun, yang kemudian akan menyebabkan pertambahan jumlah penduduk.
Sementara itu perbaikan di bidang ekonomi yang sering ditunjukan dengan meningkatnya GNP atau GNP per kepala, tidak secara langdung meningkatkan pembangunan sektor kesehatan. Masih banyak sektor lain yang perlu dikaji sehubungan dengan pengaruh terhadap perkembangan sektor ini. Tampaknya program-program di bidang gizi yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga bila maslah kualitas sumber daya manusia yang dipentingkan, program-program di bidang ini tidak boleh dilupakan.

B. Pembiayaan Kesehatan di Indonesia
         Secara garis besar sistem perawatan kesehatan di Indonesia adalah sama dengan kebanyakan negara lain. Belakangan ini telah dikembangkan program posyandu yang memperluas aktivitas perawatan kesehatan dasar. Perluasan besar-besaran tersebut secara terinci telah diikutu dengan jumlah anggaran dan kesulitan manajemen. Problem keuangan tidak dialirkan khusus dari setiap biaya besar yang duharapkan sehubungan dengan program pusat kesehatan dan posyandu yang diharapkan menggambarkan nilai uang yang baik. Tetapi dalam situasi ekonomi seluruh negara sekarang faces couple dengan mengharapkan biaya lain biaya lain, yaitu bagia teknologi yang tinggi dari pelayanan kesehatan. Dari 1400 rumah sakit di Indonesia, satu setengahnya milik swasta, walaupun mereka hanya memasukkan 30% dari tempat tidur yang ada.
         Pola pengeluaran dan tren pembiayaan sektor perawatan kesehatan di Indonesia menunjukan karakter yang kompleks. Arus dana dalam sektor ini mengalir dari berbagai sumber. Sumber yang paling besar ialah pemerintah, yang dibayar oleh rumah tangga, sumbangan pegawai untuk perawatan kesehatan, pekerja dan bantuan asing. Sekitar 35% pengeluaran kesehatan sumbernya dating dari pemerintah, sedangkan 65% dating dari sumber non pemerintah termasuk organisasi swasta dan dilur kantong pengeluaran (out of pocket expenditure). Pengeluaran kesehatan nasional adalah semuaya biaya untuk perawatan kesehatan individual, biaya administrasi dari progam kesehatan non profit government, biaya net dari asuransi kesehatan, pengeluaran pemerintah untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,training, pendidikan di personel kesehatan, penelitian kesehatan, dan pembangunan fasilitas kesehatan, perlengkapan. Secara umum pemerintah bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan nasional, yang mana termasuk promosi, pencegahan penyakit, dan usaha rehabilitasi.
      Sumber dana dalam pembiayaan kesehatan terbagi atas beberapa bagian, yaitu :
a.                   Anggaran Pemerintah Pusat
Sebagian besar sumber dana adalah anggaran pemerintah pusat, yang dibelanjakan untuk program kesehatan nasional dan pelayanan kesehatan pemerintah, biaya untuk fasilitas pelayanan kesehatan umum daan penelitian obat-obatan. Arus dana yang terutama adalah dari sektor pendapatan pemerintah, yang terutama diperoleh dari pajak dan pendapatan perusahaan negara.

b.                  Anggaran Pemerintah Tingkat Propinsi
Tiap propinsi dan kabupaten mempunyai anggaran rutin dan pembangunan, dan juga menerima dana dari pusat. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk hal yang mencakup biaya operasional rumah sakit dan jaringan pusat kesehatan. Secara teoritis, pemerintah propinsi dan kabupaten membayar gaji para personel kesehatan yang prakteknya dibayar melalui subsidi pemerintah pusat.

c.                   Anggaran Pemerintah Tingkat Kabupaten
Garis dasar operasional pusat pelayanan kesehatan dan program kesehatan adalah tingkat kabupaten, dalam bentuk rumah sakit kabupaten, jaringan pusat kesehatan dan pos integrasi yang dijalankan oleh masyarakat. Gaji tenaga kesehatan telah dibayar olehpemerintah pusat melalui subsudi kepada pemerintah kabupaten.


d.                  Sumber Pembiayaan Eksternal (dari luar)
Berbagai macam sumber eksternal anggaran belanja naik baru-baru ini, secara khusus diikuti penurunan anggaran pembangunan kesehatan pusat, yang mana paling banyak disumbangkan dari seluruh anggaran pembangunan. Bantuan eksternal menyumbangkan porsi 3,5% menjadi 32,1% di luar anggaran total dari tiap program kesehatan.

e.                   User Charges (pungutan pemakai)
Indonesia telah mengadopsi system user charges (pungutan pemakai) untuk pelayanan kesehatan secara umum. Untuk rumah sakit, struktur pembayaran terdiri dari tiga tarif utama yaitu : tarif tetap untuk pasien di luar, tarif tetap untuk pasien dalam per hari dan tariff terjadwal untuk pelayanan kesehatan khusus. Untuk pusat kesehatan dasar user charge menekankan tariff tetap tiap pengunjung pasien luar yang harus mencakup konsultasi medis tambah pembah pemberian obat-obatan selama tiga hari.
      Pengeluara sektor swasta adalah terutama dicurahkan untuk pelayanan penyembuhan dengan sebagian kecil termasuk pendidikan dan training. Rumah sakit swasta dan praktik dokter hanya melakukan sedikit pelayanan penyembuhan. Tendensi ini adalah yang bisa terjadi di negara lain dan kesamaannya bahwa aktivitas pencegahan secara rutin di masa mendatang merupakan tanggungjawab pemerintah. Ada dua sumber utama di sektor swasta. Pertama, pembayaran langsung melalui perorangan di luar ongkos tarif pelayanan dan pembelian obat-obatan. Kedua, dengan perusahaan swasta yang besar dan perusahaan setempat yang menyediakan pelayanan kesehatan langsung kepada pegawainya.
      Berdasarkan survei kesehatan rumah tangga tahun 1985, menunjukan bahwa 99,99% dari penduduk telah menderita penyakit. Di luar jumlah ini 63,6% telah mendapat kesempatan melalui perawatan penyembuhan 11,52% dari semua yang dirawat telah masuk rumah sakit. Dua pertiga dari penduduk mempunyai pembelanjaan hanya 40% dari seluruh pengeluaran kesehatan mereka untuk perawatan medis di sektor modern, termasuk pembelian obat-obatan. Sekarang ini sebagian kecil dari jumlah penduduk masuk dalam program asuransi. Menteri Kesehatan telah mengeluarkan petunjuk prinsip untuk mengembangkan asuransi kesehatan yang disebut DUKM (dana masyarakat untuk pelayanan kesehatan). DUKM adalah konsep dan serangkaian ide untuk meluaskan keterlibatan masyarakat dalam pembelanjaan melalui mekanisme asuransi kesehatan dan melengkapi system pelayanan kesehatan agar menjadi lebih efisien dan efektif.
      ASKES adalah suatu akronim untuk system asuransi kesehatan yang terbesar di Indonesia, yang mencakup semua pegawai pemerintah, dan keluarganya serta pension. ASKES didirikan pada tahun 1968 dan telah mengalami sejumlah perubahan sejak waktu itu. Saat ini system ASKES  dikelola oleh perusahaan pemerintah yang disebut Perum Husada Bhakti (PHB). Proyek pembiayaan sektor kesehatan akan membantu PHB dalam melakukan critical review dari programnya dengan suatu pandangan ke arah peningkatan efisien perbaikan dalam pengiriman biaya perawatan finance dan akhirnya kecukupan bagi dirinya sendiri dan juga akan membantu PHB  untuk meningkatkan system informasi manajemen dan training staff mereka.
      Organisasi PKTK (program kesehatan pegawai swasta berdasarkan upah) adalah organisasi yang dikembangkan berdasarkan kesepakatan bersama antara Menteri Tenaga Kerja dengan Menteri Kesehatan untuk menyediakan perawatan kesehatan bagi pekerja di sektor swasta bersama keluarganya. Dana dikumpulkan dari partisipasi perusahaan yang dikelola oleh Menteri Tenaga Kerja melalui ASTEK, sedangkan penyediaan pelayanan kesehatan dan pengawasan kualitasnya dikelola oleh Menteri Kesehatan. Penyedianya adalah jaringan pelayanan kesehatan yang dipunyai salah satu sektor pemerintah atau swasta. Termasuk pusat kesehatan, rumah sakit uum dan swasta, klinik ibu hamil, praktik dokter swasta dan sebagainya.  Dana sehat adalah organisasi di tingkat desa yang dimaksudkan untuk mengansurasikan anggota masyarakat desa kepada perawatan kesehatan primer yang didasarkan pada filsafat untuk menolong diri sendiri.

C. Sistem Kesehatan Nasional
            Sistem kesehatan nasional merupakan suatu sumbangan bagi peningkatan penyelenggaan pembangunan kesehatan khususnya pembangunan nasional. Disamping itu, system kesehatan nasisonal juga dipakai sebagai pedoman bagi semua penyelenggara upaya kesehatan di Indonesia (Suryaningrat,1981).
      Dalam sistem kesehatan nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajad kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Dalam GBHN 1988, untuk sub sektor kesehatan telah ditetapkan bahwa: Pertama, pembanguna kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Kedua, pembangunan kesehatan terutama ditujukan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Ketiga, upaya perbaikan kesehatan rakyat ditingkatkan antara lain melalui pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, penyediaan air bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. Keempat, dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, perlu terus ditingkatkan mutu pelayanan rumah-rumah sakit, lembaga-lembaga pemulihan kesehatan, pusat-pusat kesehatan masyarakat serta lembaga-lembaga kesehatan lainnya. Kelima, pelayanan kesehatan, baik oleh pemerintah maupun oleh swasa harus selalu memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan dalam pelaksanaannya.
      Unsur utama dalam pelayanan kesehatan adalah bagaimana masyarakat dapat menolong dirinya sendiri terutama dalam pencegahan penyakit, penyembuhan terhadap yang telah terlanjut sakit, peran serta yang aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam peningkatan kesehatan, dan unsur yang lain adalah diberikannya perhatian khusus terhadap masyarakat di daerah terpencil, daerah pemukiman baru dan daerah pemberantasan. Sehingga pembangunan kesehatan diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh penduduk secara merata dimanapun tempat tinggalnya. Pembangunan jangka panjang bidang kesehatan merupakan bagian dari Sistem Kesehatan Nasional yang diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sektor sebagai berikut: Pertama,peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Kedua, perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan. Ketiga, peningkatan status gizi masyarakat. Keempat, pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas). Kelima, pengembangan keluarga sehat dan sejahtera dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
      Pada umumnya digunakan dua indikator untuk mengukur keberhasilan pebangunan bidang kesehatan yang terdiri dari: Pertama indicator derajat kesehatan. Indikator ini mencoba mengukur angka harapan hidup, angka kematian bayi dan status gizi yang diukur melalui presentase berat badan bayi ketika lahir dan berat badan balita. Kedua adalah indicator yang berkaitan dengan upaya kesehatan, yang mencoba mengukur keberhasilan pelaksanaan upaya kesehatan kepada masyarakat. Biasanya digunakan 3 ukuran yang terdiri dari angka cakupan imunisasi, angka cakupan pertolongan persalinan dan angka cakupan penyediaan air bersih bagi masyarakat.

3.      KESIMPULAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas sumber daya manusia terletak pada keadaan kesehatannya sendiri. Rendahya tingkt gizi dan kalori bagi penduduk usia muda di peesaan akan menghasilkan pekerja-pekerja yang kurang produktif dengan tingkat mental yang agak terkebelakang. Pada kelanjutannya, hal ini akan menyebabkan produktifitas yang krang tinggi dan mengakibatkan tingkat output yang rendah. Perbaikan dalam gizi dan kesehatan tenaga kerja akan meningkatkan efisiensi kerja melalui peningkatan kemampuan individualnya. Rendahnya  tingkat nutrisi dan gizi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya di negara-negara berkembang. Pentingnya peningkatan kesehatan anak-anak yang diharapkan dapat meningkan pendidikan mereka. Pengeluaran kesehatan nasional adalah semuaya biaya untuk perawatan kesehatan individual, biaya administrasi dari progam kesehatan non profit government, biaya net dari asuransi kesehatan, pengeluaran pemerintah untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,training, pendidikan di personel kesehatan, penelitian kesehatan, dan pembangunan fasilitas kesehatan, perlengkapan. Sistem kesehatan nasional merupakan suatu sumbangan bagi peningkatan penyelenggaan pembangunan kesehatan khususnya pembangunan nasional. Disamping itu, system kesehatan nasisonal juga dipakai sebagai pedoman bagi semua penyelenggara upaya kesehatan di Indonesia




4.      DAFTAR PUSTAKA
Tjiptoherijanto,Prijono dan Budhi Soesetyo (2008). Ekonomi Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta


1 komentar:

  1. 11bet | VntopBet
    11bet. com gioco digitale website. 11bet.com. Sports betting. Sports 11bet betting. Online sports 메리트카지노 betting. Sports betting. Football betting. Football betting. Horse racing betting

    BalasHapus